Selasa, 17 Februari 2009

Dukun Cilik Sakti Beraksi Kembali, Wartawan Dilempari Sandal


Selasa, 17/02/2009 10:13 WIBDukun Cilik Sakti Beraksi Kembali, Wartawan Dilempari SandalTamam Mubarok - detikSurabaya
Ponari digendong/dok detiksurabaya

Jombang - Meski sebelumnya ada kesepakatan dihentikan, namun praktek pengobatan dukun cilik sakti, Ponari di Dusun Kedungsari Desa Balongsari Kecamatan Megaluh, Jombang kembali dibuka, Selasa pukul 09.00 WIB (17/2/2009).Dibukanya praktek pengobatan alternatif ini tentu saja berbeda dengan pengakuan Ponari saat di Polsek Megaluh bebarapa hari lalu. Saat itu Ponari mengaku ingin bersekolah dan berhenti mengobati.Dibukanya pengobatan ini otomatis membuat warga yang mengantre sejak beberapahari lalu merasa lega. Tanpa dikomando ribuan warga mulai merangsek masuk ke area halaman rumah yang biasa digunakan Ponari untuk mengobati."Alhamdulillah, pengobatan ini kembali dibuka. Moga-moga kita dapat obat," kata salah satu warga asal Sidoarjo, Wilujeng (32) kepada detiksurabaya.com di lokasi.Pantas jika Wilujeng merasa lega hati. Karena dirinya sudah menginap selama tiga hari di kawasan area rumah Ponari. Hal senada juga diungkapkan oleh pria asal Madiun, Usman (40). Dirinya sudah menginap selama empat hari."Saya mengalami asam urat dan pingin sembuh," katanya saat mengantre.Dibukanya kembali pengobatan ini diwarnai aksi tidak simpati dari panitia. Terkesan panitia tidak ingin media meliput fenomena dukun cilik sakti yang namanya sudah manasional tersebut.? Bahkan panitia pengobatan yang sebelumnya cukup ramah dan kooperatif, mulai arogan kepada wartawan. Sikap warga ini sebenarnya sudah ditunjukkan beberapa hari ini. Namun antipati kepada media itu semakin menjadi-jadi. Beberapa wartawan yang mencoba mengambil gambar dilempari sandal hingga kameranya berusaha direbut.Salah satu korbannya adalah wartawan Trans TV, Romi. Kamera Romi sempat direbut panitia saat mengambil gambar antrean. Ketegangan pun terjadi saat Romi berusaha mempertahankan kameranya."Kalau tidak terima lapor saja, tidak masalah," teriak salah seorang pria yang menjadi salah satu panitia pengobatan.Aksi berebut kamera ini menjadi tontonan warga dan beberapa polisi yang ada di lokasi. Sayangnya sejumlah polisi hanya membiarkan? tanpa ada upaya melerai, bahkan terkesan mendiamkan.(fat/gik)Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar